Pernah berpikir modal usaha hanya puluhan juta namun untung ratusan juta? Gak usah dipikir, lebih baik dikerjakan saja. Karena untuk menghasilkan ratusan juta dalam sebulan kita gak usah repot-repot kuliah tinggi dan ujian ikut PNS, lebih baik anda ikuti saja cara mudah cepat kaya dengan modal kecil.
Hanya dengan uang 17 juta anda sudah bisa meraup untung ratusan juta hanya dari bertani. Iya, bertani yang kata orang tidak bisa menjadikan siapapun kaya. Padahal di bisnis pertanian banyak orang yang bisa kaya raya seperti Bob Sadino. Hanya saja banyak orang yang belum tahu caranya bagaimana bisa kaya raya di bisnis pertanian.
Pertama-tama anda hanya harus mencari partner yang punya lahan tanah yang bisa anda tanami, syukur-syukur kalau anda punya lahan sendiri. Carilah lahan yang luasnya kira-kira 2500 m2 atau seperempat hektar. Persiapkan lahan tersebut untuk menanam beberapa komoditas pertanian dibawah ini:
Pepaya
Pilihlah pepaya california, karena banyak peminatnya dan perawatannya gampang
Cabe rawit
Pilihan cabe rawit untuk tumpang sari selama menunggu pepaya panen pertama
Kangkung atau Caisin
Ini adalah jenis sayuran yang bisa dipanen dalam waktu 22 – 27 hari dan cara tanam serta perawatan juga muda
Dari ketiga jenis ini pepaya adalah komoditas yang akan dijadikan sebagai ATM bagi kita, karena pepaya sekali tanam namun bisa sampai 3 tahun bisa dipanen terus menerus. Dan biasanya panen pepaya seminggu bisa 2 kali. Pepaya bisa mulai berbuah dari hari tanam adalah 6 sd 8 bulan.
Selama masa menunggu panen yg relatif panjang maka, anda bisa menanam cabai yang bisa panen dalam 2,5 sd 3 bulan. Sedangkan sayuran kangkung atau caisin bisa anda panen dalam hitungan hari. Artinya sebelum buah pepaya jadi ATM anda sudah bisa menikmati hasil panen sayur dan cabe di lahan yang sama. Anda tertarik mencobanya?
Cabai Rawit Mahal Bukan Salah Cuaca
Bulan-bulan terakhir ini dunia pertanian dibanjiri dengan informasi meroketnya harga cabe rawit yang jauh dari kebiasaannya. Harga cabai rawit sangat bervariasi dari mulai 60 ribu per kilo gram sampai 200 ribu per kilo gram. Harga cabai rawit yang tidak terkontrol menurut pemerintah disebabkan oleh kekurangan stok ditingkat petani akibat adanya cuaca yang kurang baik sehingga tanaman cabai petani menjadi rusak. Statemen sepeti ini sebenarnya terlalu dini dan kurang bertanggung jawab.
Karena sejatinya harga cabe awit bukan hanya kali ini saja merangkak terus naik mendekati angka ratusan ribu. Bahkan hampir terjadi periodisasi kenaikan harga cabe yang sangat signifikan di bulan-bulan tertentu seperti Desember. Menyalahkan faktor cuaca bukanlah hal bijak yang seharusnya diucapkan oleh pemangku kebijakan, namun lebih pada seharusnya pemerintah turun ke tingkat petani, benarkan pertanian cabe petani banyak yang rusak? ataukah ada permainan tengkulak dan kartel cabe yang tidak terlihat?
Mungkin saja dengan harga cabe yang selangit petani bisa senang, namun apalah gunanya apabila harga yang melangit tidak diikuti oleh besarnya jumlah produksi yang mampu diserap oleh masyarakat sebagai pengguna akhir. Terlebih di negri ini kenaikan komoditas seringkali juga menjadi pemicu naiknya harga-harga lainnya, meskipun tidak ada keterkaitan satu sama lainnya. Namun sekali lagi cabe memang komunidatas yang menjadi bahan pokok didalam masyarakat kita yang seharusnya segera dicarikan solusi aman agar harba cabe terstandar sesuai kebutuhan petani.
Dengan standarisasi harga cabe petani akan lebih bisa mengkalkulasi dan memperediksi keuntungan yang bisa mereka dapatkan ketika menanam cabe serta masyarakat pemakai cabe juga bisa membeli sesuai dengan kebutuhan anggaran yang telah dipersiapkan. Dan sekali lagi, pemerintah tidak boleh lagi berbicara tentang faktor cuaca, karena cuaca itu sudah menyatu dengan negri ini.