5 Kesalahan pemula dalam investasi
Gambar: istockphoto.com

Ketahui 5 Kesalahan Yang Sering Dilakukan Investor Saham Pemula

5 Kesalahan yang sering dilakukan investor saham pemula
Gambar: Istockphoto.com

Berinvestasi saham emang menggiurkan, keinginan mendapatkan uang secara cepat, seseorang tak perlu kerja namun mendapat uang dari HP, hidup cuma dari bermain saham mendapatkan keuntung jutaan dengan cepat. Kalau emang berinvestasi saham hal yang mudah, kenapa tak semuanya mencapai kesukses? Ternyata tak semudah itu ferguso.

Mari kita lihat fakta lain yang terjadi, orang main saham rugi ratusan juta, orang jadi stres karena kalah main saham,orang sampai dikejar-kejar hutang karena main saham, orang jatuh bangkrut karena main saham. Faktanya adalah dua sisi ada yang berhasil di saham, tapi ternyata lebih banyak yang tidak berhasil di saham, secara data statistik 9 dari 10 orang yang bermain saham justru akan mengalami kerugian, Apa yang membuat orang-orang ini mengalami kerugian dan investasinya ambyar, Apa sebenarnya kesalahan yang mereka lakukan? Bagaimana kita bisa mengatasinya?

5 Kesalahan pemula dalam investasi

5 Kesalahan pemula dalam investasi
Gambar: istockphoto.com

Sekarang ayo kita bahas 5 kesalahan yang kerap dicoba pendatang baru dalam investasi saham, Biar Kamu tidak salah melangkah dalam mengawali investasi saham.

1. Mindset yang salah

Beranggapan bahwa berinvestasi saham merupakan sarana cepat untuk menjadi seseorang kaya, seseorang dapat jadi kaya dengan instan seperti memasak mie instan, tinggal diseduh dan mie yang lezat siap untuk disantap. Dalam dunia saham mengharapkan mie instan yang cepat saji bisa membuat lidah ada terbakar. Banyak iklan saham yang menawarkan untuk menjadi kaya dengan cepat, sehingga secara tidak langsung ini membentuk mindset bagaimana anda berpikir tentang saham, bahwa “Main saham=Kaya instan” ini yang kemudian tertanam di pikiran bawah sadar anda, Ingatlah ini.

Warren buffet investor paling hebat di dunia memulai menabung saham sejak usia 11 tahun, butuh waktu 21 tahun untuk mencapai impiannya menjadi milyuner, Butuh Waktu 50 tahun itu menjadi bilyuner, mindset yang salah akan membentuk perilaku yang salah, mindset yang benar akan membentuk perilaku yang benar, coba tanyakan ini jujur kepada diri anda sendiri, apa yang anda pikirkan tentang investasi saham, apakah anda berpikir bahwa investasi saham adalah sarana cepat untuk mendapatkan uang, Jika anda masih memiliki mindset yang salah tentang saham, selamanya anda menganggap membeli saham seperti membeli sebuah tiket lotere, anda bukan investor saham tapi penjudi.

Baca Juga:  Kode Bank BCA Untuk Keperluan Transfer ke Bank Lainya

Jika beruntung maka anda bisa kaya dengan cepat, jika tidak beruntung maka anda akan boncos, slogan yuk nabung saham malah berubah jadi yuk judi saham, ingat nasehat opa Warren Berikut “kita menikmati pohon besar yang rindang karena ada yang menanamnya bertahun-tahun lalu, investasi saham ini seperti kita menanam pohon bukan seperti beli undian lotere, semua keberhasilan membutuhkan waktu dan usaha”

2. Nafsu keserakahan

Anda mungkin pernah dengar tentang istilah Beginner Luck keberuntungan seorangpemula, seorang pemula membeli saham lalu dlm waktubeberapa hari sahamnya naik tinggi dan bisa jual sampai 30% dalam waktu singkat, tiba-tiba orang ini sudah merasa menjadi jagoan saham, merasa sudah hebat, begitu yakinnya bahwa dia sudah mengerti resep cari untuk besar di saham.

Dengan cepat dia semakin PD untuk masukin uang dalam jumlah besar untuk beli saham, dari sinilah awal dari bencana itu, anda tahu apa yang terjadi? begitu dia sudah memasukkan uang banyak untuk beli saham, ternyata sahamnya langsung anjlok dalam. Keserakahan adalah awal dari kehancuran, selama anda masih dikuasai oleh nafsu keserakahan, maka anda harus siap untuk menanggung akibatnya. Tuhan maha pengampun tapi bursa saham tidak kenal ampun, kemampuan mengendalikan diri adalah faktor penting dlm investasisaham. Apabila memiliki sifat serakah maka akan gampang tergoda utk melakukantransaksi jangka pendek, ini dapat untung besar dengan mudah.

Anda bakal mudah tergoda dgn saham gorengan yg bergeletakan liar serta berpotensi untung besar, padahal tidak didukung fundamental yang bagus, Bandar sangat menyukai orang-orang serakah seperti ini, lebih mudah dipermainkan, jangan pernah tergoda bermain saham gorengan.

3. Psikologi saham: ketakutan berlebihan

Dalam dunia saham harga saham tiba-tiba jatuh adalah hal yang bisa kapan saja terjadi, bisa sekedar hanya turun dalam tapi bisa juga terjun bebas, kepanikan ini memicu orang untuk melakukan cut loss, karena takut jika harga saham akan semakin jatuh, fenomena Panic selling adalah fenomena yang sering dialami oleh pemula dalam saham, takut jika rugi semakin besar, takut sahamnya nyangkut, akhirnya melakukan Cut loss, ingatlah ini floating loss bukan berarti anda rugi, anda baru akan benar-benar rugi justru setelah melakukan Cut loss, bahkan investor hebat seperti Peter lynch mengalami floating loss yang dalam, sebelum akhirnya mendapat keuntungan saham.

Baca Juga:  Apa itu Economic Calendar Trading Economics?

Kondisi psikologis seseorang justru merupakan kunci utama dalam keberhasilan dalam berinvestasi saham, padahal justru saat masa kejatuhan saham adalah waktu yang paling tepat untuk membeli saham dengan harga paling murah.

4. Tidak melakukan diversifikasi investasi

Tidak melakukan diversifikasi investasi
Gambar: istockphoto.com

Kadang orang berpikir jika dia sudah membeli perusahaan bagus, maka investasi sahamnya sudah pasti aman, belum tentu. kita tidak pernah tahu apa yang akan menimpa perusahaan tersebut di masa depan, meski resikonya lebih kecil tapi resikonya akan tetap ada. Ingatlah ini, jangan pernah menggunakan semua tabungan anda utk investasisaham, ingat bahwa Benjamin Graham memberikan nasehat utk melakukan diversifikasi investasi dengan alokasi sebagian utk investasisaham serta setengah lagi utk investasi yg aman, artinya Benjamin Graham menganggap bahwa saham bukanlah investasi yg aman.

Berapa ideal alokasi tabungan utk invest saham? nasehat Ben Graham adalah 50% untuk dialokasikan ke invest saham lalu 50% dialokasikan utk invest yg aman, porsinya perlu disesuaikan tergantung profil resiko anda sendiri kondisi ekonomi serta pasar, minimal dengan adanya aturan anda lebih disiplin dalam manajemen, kamu tak akan hancur lebur jika terjadi hal aneh di bursa saham.

Apa yg dimaksud diversifikasi ke investasi aman? investasi aman merupakan investasi yang tidak ada resiko atau risikonya sangat rendah. contohnya tabungan deposito, obligasi atau Reksadana pasar uang, ingat bukan Reksadana saham ya jangan keliru, jangan pernah gunakan hutang untuk membeli saham, jangan pernah gunakan uang kebutuhan sehari-hari untuk beli saham, gunakan hanya uang dingin untuk investasi saham. Untuk pemula tips paling sederhana adalah tidak membeli sekaligus, tapi beli Cicil secara rutin, sehingga anda mendapatkan keuntungan harga rata-rata lebih rendah berdasarkan konsep Cost Averaging.

Baca Juga:  Pengertian Agency Trading Desk

5. Malas melakukan analisa sendiri

Malas analisa tapi maunya sahamnya cuan, malas belajar tapi maunya cepet kaya, Ingatlah ini Opa Warren adalah orang yang tidak pernah berhenti belajar, usia anak-anak beliau sangat rajin membaca buku, setiap hari banyak dihabiskan dengan membaca, bahkan di usianya yang sudah 90 tahun beliau masih tidak pernah berhenti membaca dan belajar, semua kesuksesan membutuhkan usaha dan kerja keras.

Opo Warren berpesan bahwa “investasi terbaik adalah investasi pada diri sendiri yaitu dengan banyak belajar” belajar itu memiliki sifat compounding effect layaknya sebuah investasi, semakin banyak kita belajar maka manfaatnya dalam jangka panjang akan semakin berlipat-lipat, jika seseorang tidak mau belajar tentang investasi saham, tidak mau analisa sendiri, akhirnya hanya ikut-ikutan, orang beli saham apa dia ikutan beli, orang lain jual dia ikutan jual, semua dilakukan hanya berdasarkan apa kata orang atau main feeling.

Belajarlah dan lakukan analisa secara mandiri jika anda melakukan analisa sendiri anda akan sangat yakin saat membeli saham tersebut dan tahu pasti alasan nyata, anda membeli saham tersebut anda menjadi lebih tenang dan tidak mudah terbawa apa kata orang saat terjadi kejatuhan harga saham, anda tidak mudah mengalami Panic selling karena anda yakin dengan hasil analisa anda sendiri, beda dengan orang yang hanya sekedar ikut-ikutan, begitu harga sahamnya turun mudah sekali stres dan panik, kalaupun analisa anda salah maka ini justru akan menjadi pelajaran yang meningkatkan ilmu anda, anda jadi lebih hati-hati dalam melakukan analisa dan semakin bijak dalam mengambil keputusan. Yuk belajar mandiri, lakukan analisis sendiri dan kelola dana investasi anda sendiri, keselamatan dana anda adalah tanggung jawab anda sendiri.